PEMBELAJARAN SPONTANITAS TANPA RPP

        Modernisasi sistem pembelajaran di sekolah tidak dapat dipungkiri seiring berkembangnya moderenisasi sistem-sistem yang lain. Di era moderenisasi segala misi yang merupakan penjabaran dari sebuah visi diimplementasikan melalui program  dan teknis pelaksanaannya.  Tujuan akan tercapai jika program yang sudah disusun dilaksanakan dengan suatu langkah-langkah teknis yang rinci dan urut. Sehingga pelaksanan program mempunyai kemudahan dalam pelaksanaan teknis program. Dalam konteks pembelajaran di kelas penjabaran kurikulum dalam silabus, program dan RPP merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan jika kita berkeinginan visi dan misi sekolah tercapai. Akan tetapi dalam konteks pelaksanaannya sehari-hari seringkali menemukan kendala.

         Kalau kita simak lebih lanjut sesungguhnya silabus, program dan RPP adalah merupakan alat bantu agar guru mudah dalam melaksanakan tugasnya. Demikian juga alat tersebut merupakan bukti yang bersifat dokumenter yang akan ditunjukkan kepada atasan bahwa guru sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Kalau kita boleh berandai-andai, pada suatu waktu seorang guru menyadari hal tersebut, dan mengabaikan semua sebagian atau keseluruhan alat tersebut. Dan si guru tersebut dapat membuktikan kinerjanya yang cukup baik sampai suatu saat dapat mengantarkan siswanya berprestasi.  Si guru tentu sudah memiliki alasan yang kuat karna ia dapat membuktikan walaupun hanya bermodalkan sedikit catatan kecil. 

         Pertanyaannya adalah apakah dalam kasus tersebut dapat diartikan semua guru dapat seperti itu ? Tentu saja hal tersebut tergantung dari banyak faktor di antaranya adalah pengalaman guru dan tingkat kecerdasannya. Sehingga alat bantu tersebut secara umum masih sangat diperlukan dalam rangka membantu agar guru mendapat kemudahan dalam membelajarkan siswanya. Sehingga harapan guru tersebut untuk suatu hari dapat melaksanakan tugasnya, yaitu melaksanakan pembelajaran spontanitas tanpa RPP adalah hayalan semata.